Batu Sikat/koral dan taman minimalis
Batu koral banyak macamnya. Kehadirannya dapat menjadi elemen estetika yang memperindah tampilan taman anda.
Taman yang indah dipandang mata, tidak hanya ditentukan dari faktor tanamannya semata, namun juga dari pelengkapnya. Penggunaan elemen keras (hardscape) bisa menjadi pilihan. Selain mempercantik taman, juga berfungsi menyeimbangkan dengan material lunak (softscape). Batu koral, sebagai salah satu hardscape, bisa menjadi pilihan untuk memberi sentuhan estetika di taman anda. Bentuk dan warnanya yang menonjol, sekaligus tampil sebagai aksen penegas dalam tatanan taman. Anda tinggal memilih bentuk, warna dan ukuran sesuai dengan konsep gaya taman anda. Batu koral bisa digunakan sendiri, atau dikombinasi dengan material lain, yang dapat menghasilkan permainan tekstur.
Batu koral merupakan hasil alam yang ditambang dari pesisir pantai. Seperti halnya pasir pantai, batu pun juga terdapat di pantai. Itulah sebabnya, penamaan koral diambil berdasarkan nama daerah dimana batu itu ditambang. Seperti misalnya Kupang, Irian, Alor, Ambon, Lampung dan Bengkulu. Ukurannya bermacam-macam, biasanya berkisar antara 1-5 cm, dengan warna yang beraneka pula. Ada warna putih, merah hati, hijau, dan hitam.
Terdapat beberapa aplikasi koral. Diantaranya, koral bisa digunakan sebagai batu sikat yang dibentuk dengan pola-pola tertentu sesuai keinginan. Bisa berbentuk bunga, binatang atau bentuk-bentuk geometris. Sebagai batu sikat, koral dipasang dengan campuran pasir,air dan semen. Biasanya ornamen batu sikat ditempatkan di teras, carport atau elemen estetis di ruang eksterior maupun interior. Batu sikat juga bisa dibentuk sebagai stepping stones (batu pijakan) dalam aneka bentuk seperti persegi atau lingkaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar